Senin, 09 Oktober 2017

"Drama Queen"




Mungkin aku memang egois ataupun kurang peka. Aku memang sama sekali kurang mengerti akan perihal cinta dan wanita. Tidak seperti mantan-mantanmu yang terdahulu, tidak seperti pria yang selama ini ada dalam impianmu. Tapi ketahuilah aku bukan orang yang ingin bermain-main dengan perasaan.

Kau mungkin berharap agar aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan. Tapi bila aku terus kau diamkan aku takkan pernah tahu apa yang kau maksudkan itu. Tidak semuanya kode-kode yang kau berikan itu dapat aku pecahkan. Tidak selamanya pula bukan, aku tidak mengerti apa yang kau maksudkan itu?. Jika kau terus diam, maka semua drama ini takan pernah selesai. Sesekali berpikirlah bagaimana bila kau ada diposisiku.

Bukan hanya kau saja yang ingin dimengerti, terkadang akupun ingin agar kau juga bersikap demikian. Aku juga punya hal lain yang harus kulakukan. Aku juga punya pekerjaan yang harus kuselesaikan. Dan terkadang aku juga butuh waktu untuk diriku sendiri. Jika memang ada sesuatau yang tidak dapat  kupahami bukankah lebih baik jika kau mengataknnya langsung. Atau setidaknya kasih aku "Clue" atau apa kek. Jangan langsung menghakimiku begitu saja. Aku bukan dukun atau peramal yang selalu bisa membaca pikiranmu.

Aku sudah lelah bermain-main dengan perasaan. kau tak pernah mengatakan apa sebenarnya maksud yang kau inginkan, dan bahkan kau tak pernah mau tahu apa yang kuinginkan meskipun aku berulangkali mengatakannya. Kau tak pernah memberiku kesempatan, dan kau malah lebih memilih mengumbar perasaanmu ke media sosial. Jika memang harus terus seperti ini, maaf rasanya aku sudah tak sanggup lagi. Lebih baik kau cari saja "dia" yang lebih mengerti, atau kembali saja ke mantan-mantanmu terdahulu yang sering kau banga-banggakan dan kau banding-bandingkan denganku itu. Aku pamit aku pergi !!!


Kamis, 05 Oktober 2017

Tanpa Manisnya Cinta, Hidup ini adalah beban




"Tanpa Manisnya Cinta, Hidup ini adalah beban"


Rangkaian kata yang ditulis oleh Jalaluddin Rumi, Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia ini sungguh sangat singkat dan padat. Memiliki arti yang sangat mendalam akan hakekat sebuah cinta.


Mungkin cinta yang dimaksud Jalaluddin Rumi disini adalah cinta terhadap Tuhan. Namun menurut saya cinta ini juga bisa bermakna sangat luas sekali (ini menurut saya). Mohon maaf bila para pengagum Rumi tidak sependapat sama saya. Maklum saya cuma seorang awam yang juga mengagumi karya Rumi, dan mencoba menuliskan apa yang saya cerna dari kalimat tersebut.


Saya cuma membayangkan, bagaimana kalau di dunia ini manusia hidup tanpa cinta. Entah itu  Cinta orang tua terhadap anak, cinta anak kepada orang tua, cinta terhadap pasangan, cinta terhadap pekerjaan, dan sebagainya.


Mungkin akan banyak anak-anak yang terlantar, bahkan mungkin manusia itu sendiri akan punah. Haha mungkin bayangan saya terlalu ekstrim ya. Tapi coba bayangkan, jika manusia hanya menjalankan sesuatu dengan keterpaksaan, (tanpa cinta) berapa lama hal itu akan bertahan?


Apa yang kita lakukan tidak akan terasa menyenangkan, dan kita akan sangat sulit sekali menemukan sebuah kebahagiaan tanpa ada rasa cinta didalam diri kita. Dan jika hal itu terjadi, apapun yang kita lakukan dalam hidup ini akan terasa berat.